Posts

Showing posts from June, 2025

Pemuda 27 Tahun dengan kekayaan Rp58 triliun di rekrut META group

Image
Alexandr Wang, Jenius AI yang Direkrut Meta di Usia 27 Tahun Dunia teknologi kembali diguncang oleh langkah besar Meta, perusahaan induk Facebook yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg. Kali ini, perhatian publik tertuju pada keputusan Meta merekrut seorang tokoh muda yang sedang naik daun di dunia kecerdasan buatan (AI), yaitu Alexandr Wang. Di usianya yang baru 27 tahun, Wang telah menjadi salah satu figur paling berpengaruh di industri teknologi global. Siapa Alexandr Wang? Alexandr Wang dikenal sebagai pendiri dan CEO dari Scale AI, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan berbasis data. Wang mendirikan Scale AI saat masih berusia 19 tahun dan berhasil membawa perusahaannya menjadi salah satu pemain penting dalam dunia AI. Perusahaan ini bahkan telah bekerja sama dengan berbagai raksasa industri, termasuk sektor militer Amerika Serikat. Namanya semakin populer karena perannya yang signifikan dalam menyuplai data dan teknologi untuk pelatihan sistem ...

Mengapa industri nikel di Indonesia masih didominasi asing?

Image
Karena Indonesia masih lebih suka ekspor bahan mentah, ketimbang mengolahnya dalam negeri. Indonesia memiliki sumber daya nikel yang luar biasa banyak, tapi sumber daya manusia dan infrastruktur untuk pengembangan industri nikel masih kurang. Solusinya adalah, membangun pabrik smelter nikel, mengolah sendiri di dalam negeri dengan SDM dalam negeri, sehingga dominasi asing bisa ditekan, dan hasil olahan nikel yang diekspor memiliki nilai tambah. Nikel merupakan primadona dunia tambang, permintaan (demand) nikel pasar global tiap tahun meningkat, contoh paling kecil nikel kebutuhan untuk baterai listrik. Konon katanya cadangan nikel di Indonesia cukup untuk membangun pabrik baterai mobil listrik. Apa lagi Tesla lagi tertarik untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di ASEAN. Thailand sudah gerak cepat melobi Tesla. Kalau Thailand berhasil maka ucapkan selamat tinggal terhadap rencana Indonesia gaet Tesla bangun pabrik baterai mobil listrik di Jawa Tengah. Dengan...

Nilai Akademis bukan tolak ukur seseorang itu Pintar

Image
Dalam banyak budaya pendidikan, nilai akademis sering dianggap sebagai tolok ukur utama kecerdasan. Anak yang pintar adalah yang mendapat nilai tinggi, juara kelas, atau lolos ujian dengan sempurna. Padahal, kecerdasan manusia jauh lebih luas: ada kecerdasan emosional, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, bahkan empati—semuanya penting, tapi sering tak tercatat dalam rapor. Akibat dari pemujaan terhadap nilai akademis adalah generasi yang cemas gagal, takut salah, dan mengukur harga dirinya dari angka. Mereka bisa kehilangan kepercayaan diri hanya karena tidak cocok dengan sistem ujian yang kaku. Sementara itu, banyak anak yang sesungguhnya cerdas dalam cara berbeda justru tersisih—bukan karena bodoh, tapi karena tak sesuai dengan definisi sempit kecerdasan versi sekolah. Filosofinya menyoroti bahwa pendidikan semestinya merayakan keberagaman potensi, bukan menyeragamkan cara berpikir. Kita tidak sedang mencetak produk, tapi membimbing manusia. Maka, tugas kita bukan ...